Tulisan itu diturunkan oleh The Star dengan gambar suporter Malaysia menjadi gambar latarnya. Bersama gambar tersebut, terpampang tulisan dengan warna merah besar: "Cheated Again!" Ya, The Star menggambarkan bahwa para suporter tuan rumah seperti dibohongi.
Di Bukit Jalil akhir pekan lalu, sorotan itu tampak nyata dalam bentuk nyanyian para suporter. Awalnya, mereka bersorak, memberi semangat. Namun, ketika gawang mereka kebobolan dua gol, nyanyian nyinyir itu mulai hadir. Sasarannya adalah sang pelatih, Datuk K. Rajagobal. Para suporter yang menyesaki tribun bagian timur itu menyanyikan "Apa yang Kau Buat, Rajagobal?"
Rajagobal tidak kalah keras dalam menanggapi kritikan dan sorotan tajam itu. Ketika menanggapi pertanyaan dari para wartawan lokal sehabis pertandingan, nada bicaranya menjadi lebih tinggi, meski juga tidak tampak lepas temperamen. Pria berambut putih itu menyebut, dia masih melihat sisi positif dari kekalahan: timnya masih berusaha mencetak gol kala sudah tertinggal tiga gol.
Sial bagi Rajagobal, pembelaan itu tidak cukup. Besoknya, koran Kosmo! membuat judul di salah satu artikelnya, "Rajagobal Diminta Undur!" lengkap dengan gambar Ultras Malaya mengepung sebuah bus dengan tulisan FAM (Federasi Sepakbola Malaysia) di kacanya, bus timnas Malaysia.
Tekanan-tekanan dari suporter dan media inilah yang mewarnai persiapan Malaysia jelang laga penentuan lawan Laos, Rabu (28/11/2012). Rajagobal sekali lagi membela diri. Dalam konferensi pers sebelum laga itu, lagi-lagi nada bicaranya meninggi. Kali ini ia mencontohkan bagaimana suporter Indonesia tetap mendukung tim nasionalnya, ketika mereka kalah 0-3 dalam final pertama Piala AFF 2010.
Di sisi lain, kiper Malaysia, Mohd Khairul Fahmi, meminta maaf atas kekalahan hari Minggu lalu. Beberapa media Malaysia mempertanyakan, apakah performanya menjaga gawang mengendur lantaran dirinya tengah mempersiapkan pernikahan, yang akan berlangsung 28 Desember mendatang. Namun, Fakhmi membantah hal ini.
Fahmi kemudian mendapatkan pembelaan dari mantan penjaga gawang timnas Malaysia, Mohd Sharbinee Allawee. "Jangan mudah mengkritik Apek (panggilan Fahmi) hanya satu kesalahan saja. Sementara, selama ini dia sudah banyak membantu tim nasional."
Reda atau tidaknya tekanan itu memang tergantung hasil di lapangan. Dan laga melawan Laos-lah yang akan menjadi pembuktiannya. Beginilah rasanya jadi juara bertahan: sorotan dan ekspektasi itu akan selalu ada, apalagi jika meraih hasil buruk.
0 komentar: