Jakarta - "Ini BUKAN tim nasional Malaysia yang kami
lihat di Piala AFF, tapi sebuah parodi dari tim nasional yang hebat dari
masa lalu," demikian tulis salah satu media lokal. Timnas Malaysia
memang tengah disorot habis.
Tulisan itu diturunkan oleh The Star dengan gambar suporter Malaysia menjadi gambar latarnya. Bersama gambar tersebut, terpampang tulisan dengan warna merah besar: "Cheated Again!" Ya, The Star menggambarkan bahwa para suporter tuan rumah seperti dibohongi.
Serangan
dari media itu sebenarnya sudah berlangsung sejak Malaysia gagal meraih
kemenangan dalam empat laga ujicoba jelang Piala AFF. Kini, serangan
itu bertambah besar ketika 'Harimau Malaya' ditundukkan 0-3 oleh
Singapura. Para pemain Malaysia tampak lesu. Safee Sali, dalam
wawancaranya dengan sebuah stasiun televisi, menyebut bahwa
mempertahankan gelar memang bukan hal yang mudah.
Di Bukit Jalil
akhir pekan lalu, sorotan itu tampak nyata dalam bentuk nyanyian para
suporter. Awalnya, mereka bersorak, memberi semangat. Namun, ketika
gawang mereka kebobolan dua gol, nyanyian nyinyir itu mulai hadir.
Sasarannya adalah sang pelatih, Datuk K. Rajagobal. Para suporter yang
menyesaki tribun bagian timur itu menyanyikan "Apa yang Kau Buat,
Rajagobal?"
Rajagobal tidak kalah keras dalam menanggapi kritikan
dan sorotan tajam itu. Ketika menanggapi pertanyaan dari para wartawan
lokal sehabis pertandingan, nada bicaranya menjadi lebih tinggi, meski
juga tidak tampak lepas temperamen. Pria berambut putih itu menyebut,
dia masih melihat sisi positif dari kekalahan: timnya masih berusaha
mencetak gol kala sudah tertinggal tiga gol.
Sial bagi Rajagobal,
pembelaan itu tidak cukup. Besoknya, koran Kosmo! membuat judul di
salah satu artikelnya, "Rajagobal Diminta Undur!" lengkap dengan gambar
Ultras Malaya mengepung sebuah bus dengan tulisan FAM (Federasi
Sepakbola Malaysia) di kacanya, bus timnas Malaysia.
Tekanan-tekanan
dari suporter dan media inilah yang mewarnai persiapan Malaysia jelang
laga penentuan lawan Laos, Rabu (28/11/2012). Rajagobal sekali lagi
membela diri. Dalam konferensi pers sebelum laga itu, lagi-lagi nada
bicaranya meninggi. Kali ini ia mencontohkan bagaimana suporter
Indonesia tetap mendukung tim nasionalnya, ketika mereka kalah 0-3 dalam
final pertama Piala AFF 2010.
Di sisi lain, kiper Malaysia, Mohd
Khairul Fahmi, meminta maaf atas kekalahan hari Minggu lalu. Beberapa
media Malaysia mempertanyakan, apakah performanya menjaga gawang
mengendur lantaran dirinya tengah mempersiapkan pernikahan, yang akan
berlangsung 28 Desember mendatang. Namun, Fakhmi membantah hal ini.
Fahmi
kemudian mendapatkan pembelaan dari mantan penjaga gawang timnas
Malaysia, Mohd Sharbinee Allawee. "Jangan mudah mengkritik Apek
(panggilan Fahmi) hanya satu kesalahan saja. Sementara, selama ini dia
sudah banyak membantu tim nasional."
Reda atau tidaknya tekanan
itu memang tergantung hasil di lapangan. Dan laga melawan Laos-lah yang
akan menjadi pembuktiannya. Beginilah rasanya jadi juara bertahan:
sorotan dan ekspektasi itu akan selalu ada, apalagi jika meraih hasil
buruk.
Rabu, 28 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: